Rutan Praya Pasarkan Produk Karya WBP Lewat One Day One Prison Product

    Rutan Praya Pasarkan Produk Karya WBP Lewat One Day One Prison Product

    Praya - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Praya Kanwil Kemenkumham NTB memanfaatkan program One Day One Prison Product guna memasarkan berbagai karya warga binaan, Senin (27/03).

    One Day One Prison Product adalah program yang digagas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sebagai salah satu ajang pengenalan serta pemasaran dan penjualan produk hasil karya WBP kepada masyarakat yang merupakan rangkaian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-59

    Hasil karya warga binaan yang dipamerkan dan dijual Rutan Praya antara lain tanaman bonsai, miniatur kendaraan, kaligrafi dan bunga hias. Kebanyakan dari karya tersebut memanfaatkan limbah bekas sebagai bahan bakunya.

    Tertata rapi dalam etalase yang diletakkan di depan kantor, karya-karya tersebut berhasil menarik perhatian para pengunjung yang datang ke Rutan Praya. Sebagian dari mereka bahkan memutuskan untuk membeli.

    Kepala Rutan Praya melalui Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan Selamat Riadi mengaku turut senang karya warga binaan bisa menarik perhatian masyarakat. Hal ini tentunya dapat menambah semangat WBP untuk terus berkarya.

    "Masyarakat tertarik dan membeli hasil karya warga binaan merupakan bentuk apresiasi, semakin menambah semangat mereka berkarya, ” ungkap Selamat.

    Hal ini juga salah satu indikator suksesnya program pembinaan keterampilan yang dijalankan Rutan Praya, selain meningkatkan kemampuan dan keterampilan warga binaan juga dapat bernilai ekonomis. - fm

    rutan praya kanwil kemenkumham ntb
    Fed

    Fed

    Artikel Sebelumnya

    Tersambar Petir, Seorang Perempuan di Lombok...

    Artikel Berikutnya

    WBP Rutan Praya Ikut MTQ Tingkat Wilayah

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now

    Ikuti Kami